Love in Rain

Tahun 2000 Tik… tik… Bunyi rintikan hujan mulai membasahi permukaan bumi yang panas, terdengar suara cipratan air yang dibuat oleh kedua anak kecil. “Wah! Hujan, hore!!!” Ucap anak kecil itu tersenyum. “Iya benar hujan ye ye ye!!!” Tambah salah satu anak kecil yang perempuan, tapi hujan saat itu sangat deras sehingga sesekali mengeluar kilat, “CTARK!!” Tiba-tiba kilat yang muncul membuat gadis kecil itu memeluk teman laki laki kecilnya “KYAA..?!” Teriaknya. “Sudah! Jangan takut! Aku akan melindung kamu, tenang saja” kata temannya yang yang melindunginya. “Kejadian itu tidak pernah aku lupakan” batinku

Tahun 2012
Si gadis kecil berubah menjadi gadis yang cantik ramah dan… Menjadi gadis pemberani, namanya adalah yoona. Sifatnya yang sangat pemberani disukai oleh para pria di sekolahnya namun, dia tidak pernah berpacaran karena selalu terngiang masa kecilnya dengan teman laki-laki kecilnya

Kembali ke masa tahun 2001, berlatarkan di sebuah bandara terlihat dua anak yang hendak berpisah karena teman laki-lakinya harus ikut orangtuanya dimutasi ke korea. “Aku.. Pasti akan menemuin kamu waktu usia mu 18 tahun, disaat itu ada sesuatu yang ingin aku katakan kepadamu, kumohon tunggu aku yah!” Kata bocah itu dengan tegas, “hm. Kamu harus tepat janji yah!” Jawab sih gadis kecil itu. Kemudian mereka melakukan janji kelingking dan sih gadis itu mengantarnya ke gerbang pesawat dan melambaikan tangannya “BYE BYE!!” Kata sih bocah kecil dengan senyum mengembang.

Kembali kemasa 2012 yoona sedang duduk di kelas sambil membaca buku ditemanin dengan lagu korea kesukaannya. Namun terusik karena… BRAKK! Hentakan meja yang mengenai salah seorang di kelasnya. “Dasar bodoh!! Kalau aku suruh datang yah datang!” Ucap seorang laki laki yang bernama hendrik yang sedang mengganggu salah seorang murid di kelas yoona, awalnya yoona tidak mau ikut campur tapi karena kelakuan hendrik yang keterlaluan sehingga tak sengaja membuat handphone kesayangan yoona terjatuh membuat yoona marah sehingga.. “Hei!! Dasar gak punya otak yah!? Kalau mau jadi pemimpin geng jangan disini, tapi di luar lah!” Bentak yoona yang marah sambil bangkit berdiri. “Kalau gak mau? Kenapa?” Jawab sih hendrik yang menantang yoona dan mendatangin yoona, dengan tatapan kesal yoona malah menjawab dengan enteng “apa kamu tidak malu bertengkar dengan perempuan? Heh?” Kata-katanya ternyata menusuk jantung dia. “Apa?! Hei kamu sedang cari rusuh sama aku yah?!” Kata hendrik dengan emosi yang memuncak terlihat dari kepalan tangan yang seakan hendak memukul yoona.

Suasana dikelas semakin panas sampai akhir terdengar bunyi bel. TENGG!!! TENG!!.. “Kamu beruntung kali ini tapi lain kali tidak lagi” ucap hendrik dengan tangan menunjuk ke wajah yoona. Setelah si pembuat rusuh pergi kelas menjadi aman lagi yoona mengambil handphonenya yang layar LEDnya rusak membuat yoona mengumpat dalam hati. Tiba tiba anak yang dijahili oleh si pembuat onar datang dan mengucapkan terima kasih dan meminta maaf tapi yoona berkata tidak apa apa dengan tersenyum. Kemudian yoona memberi plester kepada dia berkata “dahi mu terluka”. Dia pun mengucapkan terima kasih banyak setelah itu mereka pun melanjutkan pelajaran.

Sorenya… Kelas pun usai yoona merilekskan badannya untuk tidur sebentar dan bermimpi tentang teman masa kecilnya dan berkata “aku merindukan mu” lirih yoona. Ketika saat dia berada di luar gerbang lagi-lagi dicengat oleh si pembuat onar yang tak lain si hendrik dengan mobil yang mencolok. “Halo teman. Mau aku antar pulang? Hehe” katanya dengan tersenyum membuat ku curiga. “Tidak usah! Aku mau jalan kaki saja.” Ucapku dengan nada biasa. “Kenapa gak mau? Kan capek kalau jalan kaki.” Balasnya dengan tersenyum yang semakin membuat kecurigaan ku bertambah. “Jalan kaki lebih enak daripada naik mobil pembuat onar!” Jawabku dengan malas dan langsung berjalan lagi meninggal kan dia. Ketika yoona lanjut berjalan tampak dari belakang hendrik yang tersenyum.

Malamnya, setelah menyelesaikan pelajaran rumah. Yoona melihat photo masa kecilnya dengan bocah cilik itu. sambil berkata “bagaimana kabarmu? Sehat atau tidak?” Ucapnya yang sangat merindukannya dan menatap jendela di kamar yang terpancar rembulan dan bintang yang sangat indah.

Di Korea. Pemandangan salju menyelimuti sepanjang jalan. Terdapat sebuah restoran, tampak di dalamnya seorang laki-laki yang sedang menulis sesuatu dan sesekali memandang keluar melihat salju yang turun. Kembali lagi di sebuah rumah. Terlihat seseorang yang keluar dari rumah. “Aku berangkat dulu” ucap gadis itu tak lain adalah yoona. Dalam perjalanan ke sekolah dia dikejutkan dengan suara dari belakang yang adalah Elisa teman sebangkunya. “Hei kamu ini bikin kaget saja!” Kata yoona yang terkejut karena temannya. “Maaf! maaf yah! Hehehe” katanya sambil merangkul ku. “Oh yah waktu aku gak datang kemarin katanya kamu bertengkar dengan si pembuat onar yah? Wah! Hebat!! Hahaha” kata elisa sambil tersenyum. Yoona jawab itu bukan kesalahan dia itu karena sih pembuat onar yang cari rusuh duluan jadi dia gak bisa diam. “Ooh gitu yo! Gak apa apa lah” sambung elisa dan kami berdua berjalan masuk ke sekolah.

Saat istirahat makan siang “kita pergi makan yuk! Aku lapar banget nih” ucap teman yoona yang tak sabar ingin makan dan yoona yang tak tega melihat temannya kelaparan pun mau tapi saat akan pergi. Tiba-tiba pintu kelas dibanting oleh yang sesegrombolan yang pemimpinnya tak lain sih hemdrik!.
Kenapa yah si pembuat onar datang kelas yoona yah?
Hmmm..

Cerpen Karangan: Luo Elsa