Sering Tak Bergejala Waspadai Gejala Kanker Lambung dan Usus
Kanker lambung dan usus merupakan salah satu kanker yang paling umum terjadi di seluruh dunia. Namun, kemungkinan pencegahan dan penanggulangan penyakit tersebut bisa lebih besar jika terdeteksi sejak dini. Semakin dini ditemukan, penyakit tersebut semakin bisa dikendalikan.
"Sekitar satu juta kasus kanker lambung diperkirakan terjadi di seluruh dunia setiap tahunnya. Dari jumlah tersebut, di Amerika Serikat terjadi sekitar dua puluh ribu kasus, dengan angka kematian mencapai sepuluh ribu penderita," ujar Dr Chua Tju Siang, pakar kesehatan saluran cerna dari Singapura, dalam diskusi tentang masalah pencernaan dan hati di Pisa Kafe, Menteng, Jakarta, seperti ditulis Kamis (26/8/2015).
Dr Chua juga menyebutkan bahwa pria berisiko dua kali lebih besar terkena penyakit ini jika dibandingkan dengan wanita.
Kanker lambung pada awalnya tidak memiliki gejala khusus. Gangguan pencernaan yang terjadi karena gejala ini pun sangat umum, yaitu seperti sakit maag, sering bersendawa, perut kembung, rasa tidak nyaman pada perut bagian atas, mual, muntah serta kesulitan menelan. Namun jika kanker ini telah berkembang, maka dapat menimbulkan reaksi berupa penurunan berat badan secara signifikan, kelelahan, muntah darah, serta feses menjadi berwarna hitam.
Faktor risiko utama bagi terjangkitnya kanker ini adalah sejarah keluarga dan infeksi Helicobacter pylori. Helicobacter pylori adalah bakteri yang ditemukan di dalam perut sekitar dua pertiga penduduk dunia. Hal ini dapat menyebabkan peradangan (gastritis), sakit maag dan merupakan penyebab utama dari kanker lambung.
Cara yang paling akurat untuk mendiagnosis kanker lambung sejak dini adalah dengan melakukan metode endoskopi pencernaan bagian atas, yang juga dikenal sebagai gastroskopia.
Metode ini menggunakan tabung tipis dengan kamera video di ujungnya yang dimasukkan ke dalam perut melalui kerongkongan. Dengan metode ini, pemeriksaan menyeluruh terhadap usus dan lambung dapat dilakukan secara lebih detil. Pada metode ini, juga dilakukan pemeriksaan terhadap infeksi Helicobacter pylori. Keseluruhan prosedur ini biasanya dilakukan dengan anestesi dan hanya membutuhkan waktu kurang dari 15 menit.
Di Amerika, kanker lambung cenderung terjadi pada orang usia 60 tahun ke atas, sementara di Singapura, penyakit ini dapat terjadi pada usia yang lebih muda, yaitu sejak usia 35 tahun.
Faktor risiko lain termasuk diet yang mengandung bahan pengawet (nitrosoamines), memiliki golongan darah tipe A, serta memiliki gastritis atrofi, dan anemia pernisiosa, juga mampu memicu risiko seseorang mengidap kanker usus dan kanker lambung.
"Jika terdeteksi lebih awal, maka kita dapat memberikan penanganan yang lebih baik pula, serta dapat meningkatkan harapan untuk usia yang lebih panjang," tutup Dr Chua, ahli medis Rumah Sakit Mount Elizabeth yang telah memperoleh akreditasi sebagai ahli kesehatan pencernaan dari Departemen Kesehatan Singapura pada tahun 2002.
Kita bisa menghindari kanker usus ini dengan cara - cara alami berikut ini, ada 10 cara alami untuk menghindari resiko terkena kanker usus. Diantaranya :
- Waspadai mengkonsumsi Aspirin.
Aspirin merupakan obat terkenal di dunia medis. Sama terkenalnya dengan obat paracetamol dan juga obat antibotik. Aspirin merupakan obat yang digunakan untuk meredakan nyeri yang diderita. Misalnya sakit gigi dan juga sakit kepala. Mulai sekarang berhati-hatilah dalam mengkonsumsi obat. Hal tersebut dikarenakan banyak penyakit kronis yang dihasilkan dari efek mengkonsumsi aspirin. - Tidak merokok.
Merokok merupakan penyebab dari kanker usus besar. Banyak orang yang tahu akan bahaya merokok namun mereka masih saja melakukannya. Zat nikotin yang ada di dalam rokok tidak akan bisa diuraikan oleh usus. Oleh sebab itu zat nikotin akan menempel pada usus dan menjadi toksin yang berbahaya bagi usus.
- Analisis Ahli Tentang Risiko Perokok Aktif
- Perokok aktif memiliki peluang sebesar 18% untuk terkena penyakit kanker usus dibandingkan dengan orang yang tidak merokok. Tidak hanya kanker usus besar saja namun kanker kolorektal pun siap menyerangnya.
- 25% perokok aktif banyak yang meninggal disebabkan oleh penyakit kanker usus besar dan juga kanker kolorektal. Sedangkan 40% disebabkan oleh penyakit kanker paru-paru. Untuk 35% diakibatkan oleh kanker tenggorokan.
- Tahun 2009 seorang peneliti kanker meneliti risiko seorang perokok yang terus aktif merokok lebih dari 40 tahun memiliki risiko sebanyak 30% sampai dengan 50% untuk terkena kanker usus besar. Semakin lama masa merokok seseorang semakin tinggi pula seseorang untuk terkena penyakit ini.
- Analisis Ahli Tentang Risiko Perokok Aktif
- Tidak mengkonsumsi alkohol.
Alkohol dibuat dari bahan-bahan kimia yang berbahaya. Mengkonsumsi alkohol secara berlebihan bisa mengakibatkan seseorang rentan terkena penyakit kronis. Misalnya saja penyakit kerusakan hati, penyakit jantung dan masih banyak lagi lainnya. Untuk menghindari berbagai penyakit kronis termasuk kanker usus besar dan kanker kolorektal sebaiknya menghindari konsumsi alkohol.
- Analisis Ahli Tentang Risiko Peminum Alkohol
- Analisis yang dilakukan para ahli di tahun 2011 mengemukakan bahwa orang yang dalam seharinya meminum sebanyak dua gelas atau tiga gelas selama sehari memiliki risiko sebanyak 21% lebih tinggi untuk terkena penyakit kanker kolorektal dibandingkan mereka yang hanya minum alkohol sebanyak segelas perhari.
- Orang yang meminum alkohol sebanyak 4 gelas perhari memiliki risiko sebanyak 52% lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak pernah meminum alkohol sama sekali.
- Peminum berat memiliki kadar asam folat yang rendah dan juga memiliki vitamin yang rendah. Tidak hanya itu saja, sistem imun peminum berat cenderung rendah sehingga tidak bisa melindungi tubuh terhadap penyakit kanker.
- Analisis Ahli Tentang Risiko Peminum Alkohol
- Mengkonsumsi cukup kalsium dan vitamin D.
Cara mencegah kanker usus bisa dilakukan dengan mengkonsumsi cukup kalsium dan juga vitamin D. Selama ini kalsium dan vitamin D dipercaya membantu untuk pertumbuhan dan kekebalan tubuh terhadap penyakit rakitis. Tidak hanya itu saja, ternyata kalsium dan vitamin D bisa digunakan untuk mencegah penyakit kanker usus besar. Vitamin D bisa mencegah datangnya diare berat. Diare berat merupakan gejala kanker usus. Dengan mengkonsumsi cukup vitamin D gejala diare tidak akan pernah muncul. Seperti yang dikatakan oleh Direktur kolorektal dan kanker prostat di Atlanta, setiap harinya masyarakat membutuhkan asupan kalsium dan vitamin D yang cukup per harinya.
- Takaran Kalsium Dan Vitamin D Per Hari
- Wanita dengan usia 19 sampai dengan usia 50 tahun memerlukan kalsium sebanyak 1.000 mg per hari.
- Laki-Laki dengan usia 19-70 tahun memerlukan kalsium sebanyak 1.000 mg per hari.
- Wanita dengan usia lebih dari 50 tahun memerlukan asupan kalsium sebanyak 1.200 mg per hari, hal itu juga berlaku untuk laki-laki yang berusia di atas 70 tahun.
- Untuk perempuan, kebutuhan akan vitamin D sebanyak 600 IU vitamin D untuk usia diatas 50 tahun.
- Bagi laki-laki berusia di atas 70 tahun per harinya membutuhkan 800 IU vitamin D.
- Takaran Kalsium Dan Vitamin D Per Hari
- Ukur lingkar perut anda
Orang dengan lingkar perut yang lebar menyebabkan dirinya terkena kanker usus besar. Hal itu disebabkan oleh obesitas. Obesitas sering dikaitkan dengan risiko seseorang terkena kanker usus besar. Bagi laki-laki yang memiliki timbunan lemak di perut menjadi penyebab akan risiko kanker usus besar. Obesitas selain menyebabkan kanker usus besar juga menjadi penyebab dari penyakit kronis lainnya misanya saja penyakit diabetes dan juga penyakit jantung. Untuk menghindari berbagai penyakit kronis tersebut tidak ada salahnya Anda mengurangi lingkar perut Anda.
- Lingkar Perut Yang Berisiko
- Lingkar perut dengan angka antara 40-50 cm memiliki timbunan lemak di perut. Risiko untuk terkena kanker usus besar sebanyak 20%.
- Lingkar perut diatas 50 cm dicurigai memiliki sel pra kanker di
kedua titik perutnya. Yaitu di kanker usus besar dan juga di rektum.
- Lingkar Perut Yang Berisiko
- Menghindari konsumsi daging merah.
Daging merah memang lezat dan juga rasanya sangat gurih. Cocok untuk dijadikan makanan apa saja. Namun tahukah Anda bahwa daging merah bisa menyebabkan seseorang terkena kanker usus besar. Daging merah merupakan makanan yang berat untuk diproses usus sehingga akan memberatkan kinerja usus. Mengkonsumsi daging merah olahan seperti sosis dan juga hot dog juga menyebabkan seseorang terkena risiko penyakit kanker usus besar.
- Cara Mengkonsumsi Daging Merah
- Boleh mengkonsumsi daging merah asalkan dengan batas wajar. Setiap minggu jumlah porsi daging merah yang masuk ke dalam tubuh hanya sebesar 4 ons.
- Memilih daging merah tanpa lemak.
- Daging yang dipanggang dan dibakar sebaiknya dihindari sebab mengandung zat karsinogenik.
- Cara Mengkonsumsi Daging Merah
- Menerapkan pola hidup sehat.
Selain melakukan hal-hal di atas, kita juga harus menerapkan pola hidup sehat. Pola hidup sehat bisa dilakukan dengan memakan sayuran dan buah tiap hari. Selain itu juga melakukan olahraga selama 30 menit sampai dengan 45 menit per hari bisa menghindarkan Anda dari penyakit kanker usus besar. Makan makanan yang banyak serat dan juga olahraga secara teratur bisa dijadikan sebagai cara mencegah kanker usus. - Perbanyak minum air putih.
Sayur dan buah adalah jenis makanan yang banyak mengandung serat yang penting untuk tubuh manusia. Buah dan serat sangat penting untuk menjaga agar usus tetap baik dan mudah mencerna makanan. Usus menjadi lebih bersih dan sehat. - Perbanyak konsumsi sayur dan buah.
Air putih sangat penting untuk menjaga agar usus tetap bersih dan bebas dari bakteri mematikan. Air putih berfungsi membantu melancarkan pencernaan dan membuat sisa – sisa makanan yang ada diusus cepat terurai. - Hindari makanan instan.
Apa saja makanan instan yang tidak baik bagi usus?
- Mie,
- Minuman soda
- Minuman kaleng
- Biskuit dan makanan olahan
Mengapa tidak baik bagi usus?
Kandungan MSG sangat tinggi pada makanan ini, selain itu pengawet, pewarna, dan zat lainnya membuat usus kita rusak. Jadi lengkap lah “Kesusahan” usus kita mengelola makanan ini yang dapat menyebabkan berbagai kesusahan.
Sebenarnya kunci menjaga usus kita agar aman dan bersih adalah dari kita sendiri. 2 kata kuncinya adalah menghindari minum alkohol, obat-obatan, dan makanan yang mengandung pengawet. Semoga usus anda selalu sehat.