20 Kenyataan Tentang Pacaran Di Umur 20 an yang Jarang Dibicarakan Orang
Usia 20-an adalah batu pijakan kehidupan seseorang. Di usia ini, banyak keputusan besar yang diambil dalam hidup. Banyak pula pencapaian dan kehilangan yang harus dialami. Usia ini juga menawarkan dinamika tersendiri dalam hubungan asmara dan urusan hati. Wajar rasanya jika kemudian usia 20-an diibaratkan sebagai pintu gerbang menuju kehidupan yang lebih dewasa.
Di artikel “Anak Muda 20-an Pasti Mengalami Hal Ini” Hipwee pernah membahas momentum macam apa yang akan anak muda hadapi di usia yang sering dianggap sakral ini. Nah, kali ini Hipwee akan mengutarakan kenyataan tentang hubungan cinta di usia 20-an yang masih jarang dibicarakan orang. Kamu siap menyibak hati sendiri dan menemukan hal-hal yang barangkali belum kamu sadari?
1. Akan Ada Seseorang yang Membuatmu Melupakan Seluruh Kriteria yang Kamu Miliki
Di usia ini, kamu akan sadar. Ternyata cinta bisa membuatmu melupakan seluruh aturan yang kamu miliki. Minimal sekali dalam hidup, kamu akan bertemu dia yang membuatmu melupakan seluruh kriteria yang kamu agungkan selama ini. Dan anehnya, terlepas dari betapa bertolak belakangnya ia dengan kriteria yang kamu miliki — kamu akan tetap jatuh hati padanya.
Kamu yang selama ini ingin pria suka membaca bisa jatuh cinta pada dia yang hanya kuat membaca komik. Jika selama ini gadis impianmu adalah dia yang kurus dan berambut panjang, anehnya kamu justru tergila-gila pada cewek tomboy yang tidak memperhatikan penampilan. Sesaat kamu akan lupa pada kriteria yang selama ini kamu yakini, kamu akan memilih untuk menuruti kata hati.
2. Cinta Bisa Membuatmu Kehilangan Rasionalitas, Dan Ini Wajar
Serasional apapun kamu mengklaim diri sendiri, kamu akan tetap jadi orang yang mengikuti perasaan saat sedang jatuh hati. Kamu tetap bisa bertingkah seperti anak kecil, kamu yang mandiri pun bisa berubah jadi sangat manja di hadapan orang yang kamu cintai. Rasionalitas yang kamu agungkan selama ini bisa menguap entah kemana saat kamu sedang sangat tergila-gila pada seseorang.
Kamu yang biasanya sangat praktis dalam soal perhitungan waktu bisa rela menjemput pacar yang rumahnya di Bekasi hanya karena ingin berangkat bersama. Jika selama ini kamu keukeuh tidak mau menunjukkan kasih sayangmu pada pasangan di depan umum, bersama pasanganmu yang satu ini kamu justru dengan ringan menyelipkan jarimu di tangannya. Bersama dia, segala tindak itu jadi terasa wajar saja.
3. Walau Sudah Merasa Dewasa, Jatuh Cinta Akan Tetap Membuatmu Tampak Kekanakan
Saling memanggil dengan nama panggilan sayang, membuat foto “ala-ala Tumblr” untuk dipajang, hingga dengan rutin menyapa pasangan via jejaring sosial jadi sering dilakukan pasca kamu berpacaran. Teman-teman akan menganggapmu cheesy, bahkan tidak jarang mereka bisa mengejekmu alay.
Tapi kamu tidak akan merasa hal yang kamu lakukan itu salah. Apa salahnya sih mengekspresikan cinta pada pasangan di berbagai kanal agar semua orang tahu? Kamu hanya ingin membagi gelegak hati yang sangat kuat terasa di hatimu. Terkadang kamu jadi gak peduli dengan apa kata orang. Selama kamu dan pasangan bahagia dan baik-baik saja, kenapa mereka harus repot mengurusi kalian?
4. Kembang Api Dalam Hubungan Akan Meredup Seiring Berjalannya Waktu
Seperti sebuah sirkus yang ramai, hubunganmu akan dipenuhi oleh kembang api yang meriah pada 2 titik pentingnya: permulaan pacaran dan perayaan akhirnya di jenjang pernikahan.
Awal masa pacaran selalu menawarkan percik-percik kembang api yang indah dan menawan. Kamu dan pacar akan merasa sangat dekat, kalian saling memuja, tidak ada sedikit pun keengganan untuk berjumpa. Bahkan kalau bisa justru bertemu sepanjang waktu.
Tapi kemeriahan ini akan makin memudar setelah kalian lama menjalin hubungan. Pasanganmu makin kelihatan kekurangannya, kamu pun tidak lagi membuatnya demikian penasaran. Pada satu titik, hubungan kalian akan mencapai titik “tenang”-nya. Kamu dan pasangan akan menjalani hubungan yang makin stabil dan minim kejutan.
5. Secinta Apapun Kamu Pada Pasangan, Akan Selalu Ada Rasa Bosan Dalam Tiap Hubungan
Tidak peduli betapa dalamnya rasa sayang kalian pada satu sama lain, rasa bosan adalah hal yang tidak bisa terhindarkan dalam sebuah hubungan. Kebiasaan pasanganmu yang dulunya terlihat unik dan lucu akan makin terlihat menjemukan. Aktivitas yang kalian lakukan bersama juga tidak lagi menawarkan debaran.
Rasa bosan, pada akhirnya, harus kamu terima sebagai sebuah keniscayaan. Sesempurna apapun sebuah hubungan, rasa bosan akan tetap ada. Kalian hanya harus pintar-pintar memutar akal untuk mengatasinya.
6. Pertengkaran Akan Tetap Sering Terjadi, Tapi Kini Kalian Tak Lagi Harus Kehabisan Energi
Di awal hubungan, setiap masalah yang muncul akan dihadapi dengan sangat serius. Kamu dan pacar akan duduk bersama, membicarakan masalah tersebut dengan sistematis hingga menemukan jalan keluarnya. Kamu dan pasangan juga bisa merasa sangat limbung saat sedang dihantam persoalan. Hingga mengacaukan jadwal aktivitas dan kewajiban lain.
Namun hal semacam ini tidak akan terus kamu lakukan selamanya. Seiring berjalannya waktu, seiring dengan tingkat pemahaman yang makin dalam satu sama lain — kamu dan pasangan tidak akan begitu “terhanyut” dalam drama hubungan kalian. Kalian mulai mampu menciptakan sistem yang lebih baik untuk menghadapi semua permasalahan.
7. Tidak Semua Masalah Perlu Diselesaikan Dengan Bicara, Terkadang Diam Bisa Jadi Jalan Keluarnya
Tidak semua masalahmu dengan pasangan bisa diselesaikan lewat dialog. Terkadang ada beberapa persoalan yang tidak perlu langsung harus dicari jalan keluarnya. Ibarat sebuah perang, ada masa gencatan senjata yang bisa dimanfaatkan masing-masing pihak untuk memikirkan strategi terbaik yang harus dilakukan.
Di usia yang makin dewasa ini, kamu akan sadar bahwa tidak semua permasalahan perlu diungkapkan. Ada beberapa ketidaksepahaman yang hanya harus disimpan, demi menjaga tetap lekatnya sebuah ikatan.
Diam, berusaha menerima kekurangan pasangan, sembari terus berupaya menjaga hal-hal baik dalam hubungan yang sudah berjalan — bisa jadi cara paling bijak untuk meredam gejolak yang terjadi di antara kalian.
8. Seiring Berjalannya Waktu, Kamu Sepakat Bahwa Dunia Tidak Perlu Tahu Apa yang Terjadi Dengan Hubunganmu
Di umur 20-an ini kamu akan menyadari, betapa hubunganmu kini makin mengerucut jadi milik 2 pribadi. Jika dulu kamu dan pacar sangat loyal membagikan apa yang terjadi dalam hubungan kalian pada teman atau via media sosial, lama kelamaan kebiasaan itu makin berkurang.
Kalian semakin paham arti penting privasi. Tidak semua orang perlu tahu apa yang terjadi dengan hubunganmu. Kamu dan pasangan akan berusaha menyelesaikan setiap permasalahan secara internal.
Mata kalian terbuka, berkoar-koar ke orang lain dan dunia maya hanya memperjelas tanda bahwa kalian belum dewasa.
9. Sudah Bukan Waktunya Kamu dan Pasangan Bertingkah Egois, Ada Mereka yang Juga Perlu Kamu Jaga Hatinya
Pada umur 20-an ini, fragmen hidupmu dan orang-orang terdekat makin menemukan titik temunya. Kamu akan menyadari bahwa hidup bukan cuma soal mengikuti keinginan pribadi semata. Ada harapan dan ekspektasi orang lain yang perlu kamu pertimbangkan dalam setiap keputusan yang kamu ambil.
Hubungan cinta yang sedang kamu jalani bukan lagi hanya soal bagaimana kamu cocok dengan pasangan. Kamu pun harus mulai mempertimbangkan dampak dari hubungan yang sedang kamu jalani pada orang-orang terdekat. Kamu tidak hidup sendiri, mengikuti kata hati tidak bisa sesederhana dulu lagi.
10. Sebaik-Baik Pacar Adalah Dia yang Bisa Diterima Dengan Tangan Terbuka Oleh Kawan dan Keluargamu
Bukan lagi dia yang super cantik atau super tampan yang bisa membuatmu menitipkan hati. Pasangan yang bisa membuatmu nyaman adalah dia yang juga bisa diterima oleh kawan dan keluarga. Dia yang mampu membawa diri, dia yang bisa mendekatkan diri dengan orang-orang tersayangmu.
Restu dan keikhlasan keluarga kini jadi penting bagimu. Kamu mulai enggan menjalani hubungan yang tidak disepakati sejak awal oleh orang-orang yang mencintaimu. Cinta yang baik seharusnya bisa melekatkan hubungan lain dalam hidupmu yang sudah terbangun dari jauh-jauh hari, bukan malah menghancurkannya.
11. Mememenangkan Hati Pacar Itu Satu Hal, Memenangkan Hati Keluarga dan Teman-Temannya Adalah Hal yang Lain
Bukan hanya pacar yang harus bisa diterima oleh keluarga dan sahabat-sahabatmu. Setelah berhasil memenangkan hati pacar, tugasmu belum selesai. Kamu masih harus pandai-pandai memenangkan hati keluarga dan kawan-kawan terdekatnya.
Usia 20-an makin menyadarkan, sebuah hubungan tidak akan berhasil jika tidak didukung oleh lingkaran yang paling dekat dengan kalian. Saat kalian kelak dilanda masalah, lingkaran inilah yang akan membantumu dan pasangan mencari jalan keluar.
12. Bisa Menemukan Pacar Dengan Hobi dan Pandangan Sejalan Adalah Sebuah Kemewahan
Di usia ini, kamu akan mengerti bahwa pasangan tidak melulu harus 100% cocok satu sama lain. Tetap ada hubungan yang layak dilanjutkan dan diperjuangkan, meski sifatmu dan sifat pasangan berseberangan.
Walau kamu dan pasangan punya hobi yang 360 derajat berbeda, kamu suka membaca sementara dia cuma suka nonton konser misalnya, bukan berarti kalian tidak bisa saling melengkapi sebagai pasangan kekasih.
Namun jika boleh jujur, di lubuk hati terdalammu kamu tetap ingin mendapatkan pasangan dengan hobi dan pandangan hidup yang paling tidak mirip. Kamu pun sadar, menemukan pasangan dengan hobi dan pandangan yang bisa berjalan bersisian adalah kemewahan yang tidak didapatkan semua orang.
13. Ada Saatnya Kamu Harus Memutuskan, Apakah Perjuanganmu Demi Cinta Akan Memberikan Hasil yang Sepadan?
Kuatnya perasaan yang kamu alami terkadang membuatmu keras hati. Ingin mempertahankan pasangan yang amat kamu cintai itu. Hubungan cinta beda agama, misalnya. Jenis relasi macam ini membutuhkan pengorbanan yang tidak sedikit.
Di usiamu yang makin dewasa, akhirnya kamu harus membuat keputusan:
“Bertahan di hubungan yang membutuhkan banyak pengorbanan, atau keluar dari hubungan tersebut untuk menjajal peruntungan yang lain?”
14. Kamu Memang Bisa Jadi Alasan Seseorang Untuk Berubah, Tapi Mustahil Bagimu Jika Ingin Mengubah Pasangan Sesuai Keinginan
Berusaha mengubah pasangan adalah hal yang sia-sia. Bagaimanapun, pasanganmu sudah dibentuk oleh pengalaman hidupnya selama bertahun-tahun. Bersikeras mengubahnya hanya akan membuatmu lelah. Hal terbijak yang bisa kamu lakukan justru dengan berusaha menerima dan berdamai dengan kekurangannya.
Kamu memang bisa jadi alasan di balik perubahan seseorang, tapi keinginan untuk berubah hanya bisa datang dari dalam diri orang tersebut. Kamu tidak punya kuasa apapun untuk campur tangan dalam perubahan seseorang, selain menjadi seorang penyemangat yang baik.
15. Ruang Pribadi dan Jarak Bisa Membuat Hubungan Tetap Sehat
Belum banyak orang membicarakan tentang pentingnya menjaga ruang pribadi dalam sebuah hubungan. Seakan jika sudah berpacaran, maka kehidupan 2 orang akan benar-benar melebur jadi satu bagian yang tak terpisahkan. Padahal dalam kenyataannya tidak selalu seperti itu.
Kalian tetap 2 manusia berbeda dengan kegemaran dan preferensinya masing-masing. Tetap perlu bagimu dan pasangan untuk menggeluti hobi masing-masing, meluangkan waktu bersama teman-teman dari lingkaran yang berbeda. Menutup diri dari kehidupan sosial selain pacar justru bisa membawa dampak buruk bagi hubungan kalian.
16. Pernah Membicarakan Masa Depan Bukan Berarti Harus Menjalani Masa Depan Bersama
Di usia yang kian matang, dalam beberapa kesempatan kamu dan pasangan pernah membicarakan masa depan yang diharap akan dijalani bersama. Kalian pernah berbicara tentang akan punya anak berapa, mau tinggal di mana, hingga membayangkan hewan peliharaan apa yang akan kalian urus bersama.
Sayang, tidak semua hubungan cinta selalu berjalan mulus. Ada kalanya hubungan cintamu gagal dan tidak berjalan sesuai harapan. Harapan yang pernah dibangun bersama itu akhirnya harus ditangguhkan untuk sementara waktu. Berandai-andai tentang sebuah masa depan bersama tidak berarti kamu harus menjalani masa depan bersamanya.
17. Berpacaran Dengan Seseorang Tidak Menghilangan Otoritasmu Atas Jalan Hidup yang Kamu Pilih
Ikatan cinta yang kamu jalani tidak menghilangkan apapun dari hak yang kamu pegang sebagai manusia. Kamu masih tetap berhak menentukan mau kerja di mana, mau melanjutkan sekolah atau tidak, hingga memilih pakaian macam apa yang akan kamu kenakan.
Pacarmu adalah rekan sepadan yang pendapatnya layak didengarkan. Tapi, masukan darinya tidaklah mutlak. Kamu tetap punya kuasa untuk menentukan apa yang akan kamu perbuat dengan hidupmu. Membatasi diri dari pilihan hidup yang mungkin menguntungkanmu hanya karena larangan pasangan justru akan membuatmu merugi.
18. Ingin Punya Pasangan Dengan Masa Depan Finansial yang Baik Itu Rasional
Omong kosong kalau ada orang yang bilang cinta dan komitmen saja cukup untuk membuat sebuah hubungan bertahan. Tidak. Urusan finansial tetaplah penting demi menjaga stabilitas hubungan. Di umur 20-an, pandanganmu soal pasangan akan berubah. Kamu akan mulai memasukkan kriteria “punya masa depan finansial yang baik” dalam standar calon pasangan.
Bukannya matre atau memandang seseorang hanya dari kantungnya saja, ini justru adalah sebuah tindakan rasional yang bisa menyelamatkan masa depanmu sendiri.
19. Satu-Dua Kali Kamu Akan Merasa Gagal dan Hancur– Tapi Bukan Berarti Hidupmu Selesai
Kegagalan cinta di usia 20-an adalah hal yang amat wajar terjadi. Kamu akan bertemu dengan orang yang salah, merasakan hati patah, dikecewakan. Tidak jarang rasa kecewa yang dalam bisa menjadikanmu seseorang yang tidak lagi percaya pada keberadaan cinta.
Namun lewat pengalaman itu pula kamu sadar, setiap pengalaman cinta yang kamu rasakan akan memberimu pelajaran. Mantan pacarmu yang terlihat brengsek ternyata mengajarkanmu caranya menghargai diri sendiri. Dia yang kamu mengecewakanmu karena berpaling pada orang lain adalah bukti nyata pentingnya menjaga sebuah kesetiaan.
Mereka memang bisa membuatmu hancur, tapi kamu selalu punya pilihan untuk kembali bangkit dan menata hidup.
20. Pada Akhirnya, Cinta Bukan Angka Penjualan yang Perlu Ditargetkan. Kamu Hanya Harus Menjalaninya Sebaik yang Kamu Mampu.
Di awal umur 20-an, tidak sedikit orang yang menciptakan target mereka sendiri dalam hubungan cinta yang sedang dijalani. Mau menikah di umur 20 sekian, pacaran sekian tahun sebelum menikah, sampai punya anak di usia 20 sekian. Sayang, tidak semua orang bisa menjalani hidup sesuai target yang telah dicanangkannya.
Di usiamu yang kian matang, kamu perlahan mengerti. Cinta selalu punya jalan terbaiknya sendiri. Tidak tercapainya target dalam hubungan percintaan tidak serta merta membuatmu jadi orang yang gagal. Terkadang kamu memang hanya harus menjalani jalan yang ada di hadapanmu dengan sebaik mungkin. Bukankah hal-hal baik justru kerap datang di saat paling tak terduga?
Kehidupan cinta di usia 20-an memang pelik dan penuh tantangan. Tapi bukan berarti kamu akan selalu dihadapkan pada masalah. Jika dihadapi dengan penuh kebijaksanaan, hubungan cintamu pasti akan berakhir dengan kebaikan.
Semoga kehidupan cintamu pada usia 20-an ini selalu hangat dan menyenangkan!