Untuk Menjadi Hening

Seiring berlalunya waktu dan aku di dalam meditasiku, hasil praktik ku selalu muncul di batin (hati). Dhamma tidak muncul ditempat lain. Ketika pikiran sedang tidak tetap, maka apun yang mengganggu kita, kita bisa menemukannya di dalam batin.

Aku tahu: "Hari ini hati ku merasa ada yang tidak benar." Menjadi terganggu dan gelisah selaras dengan suasana hati. "Eh? Mengap ahari ini hati ku merasa tidak benar ini" Hal ini membuat aku tertariki pada sudut pandangan lain. Aku mencoba yang terbaik untuk menenangkan batin ku. Begitu batin kembali ketempatnya melalui meditasi, ia duduk dan menjadi diam kembali. Membuat titik ini menjadi sangat jelas Dhamma memang terletak di dalam batin (hati)

Dunia terletak di dalam hati, Dhamma terletak di dalam batin. Untuk alasan ini, ketika mendengarkan pembabaran Dhamma kalian harus memusatkan perhatian tepat di dalam batin (hati) kalian. Tidak perlu mencarinya keluar - tak ada hubungannya dengan orang yang sedang berbicara, misalnya. Bilamana kalian bisa menjaga kesadaran terfokus dalam diri kalian dengan cara begitni, Dhamma yang dijelaskan akan datang dan akan melakukan kontak dengan kesadaran kalian.

Batin adalah sesuatu yang 'sadar'. Ketika arus suara terkontak dengan Dhamma datang dan membuat kontak terus-menerus dengan batin, batin menjadi tidak akan mempunyai kesempatan untuk menyelinap keluar, karena Dhamma adalah sesuatu yang menenangkan dan meresap. Saat ini, saat itu, membuat kalian asyik meresapi dari waktu ke waktu selaras dengan arus suara yang datang dari penceramah. Selangkah demi selangkah, Dhamma akan terus menerus melakukan kontak. Batin pun akan secara bertahap menjadi lebih dan lebih tenang, lebih dan lebih hening. Dengan cara begini efek yang berasal dari mendengarkan sudah menampakan hasilnya.

Inilah sebabnya, jika kalian ingin mendengarkan Dhamma dengan cara yang tepat agar mendapatkan hasil yang maksimal, kalian harus menjaga perhatian kalian itu harus tetap terfokus tegas (mantap) dalam diri kalian. Tidak perlu mengirim perhatian keluar, dan tidak perlu banyak berfikir saat sedang mendengarkan Dhamma. Cukup biarkan pikiran kalian hanyut bersama dengan arus Dhamma yang sedang dijelaskan, dan Dhamma pelan tetapi pasti akan meresap kedalam batin kalian. Ketika pikiran mendapatkan dirinya tidak sejalan dengan pikiran mengenai berbagai hal, ia menjadi hening (diam); semua yang berada disana menuju kesana. Tetapi dengan hening, ia memerlukan sesuatu untuk melawan pikirannya. Pikiran tidak akan tenang dengan sendirinya hanya karena kalian menginginkannya. Kalian harus menggunakan satu tema Dhamma atau lainnya, atau suara Dhamma dari pembicara Dhamma yang sednag berlangsung. Dengan hanya demikian batin (hati) menjadi hening.